Selamat Datang dan Trimakasih Anda Sudah Berkunjung di Http://tomilmu.blogspot.com

Saturday, January 8, 2011

Gaya Hidup Sehat

Bangun pagi demi kesehatan tubuh

Saya ingin sharing sedikit tentang pola hidup saya. Sebagai seorang yang berkecimpung di dunia online, saya sudah terbiasa duduk di depan komputer berjam-jam. Lupa makan, lupa waktu. Tanpa terasa sudah jam 3 pagi dan ketika mata sudah terasa sangat berat, barulah saya "terpaksa" tidur. Akibatnya, saya selalu bangun telat.

Ketika bangun, badan saya terasa lemas. Mau berdiri saja malas rasanya. Ingin melanjutkan tidur, tapi begitu dicoba malah tidak bisa tidur. Akhirnya saya memaksakan diri untuk bangun. Tapi sepanjang hari rasanya pikiran ini tidak fresh, badan tidak segar. Rasanya lemas saja. Padahal saya cukup makan lho hehehe.

Setelah saya baca-baca di Internet, ternyata hal ini disebabkan oleh jadwal tidur saya. Tidur telat dan bangun telat merupakan hal yang buruk untuk tubuh. Alasannya? Menurut artikel yang saya baca, katanya organ dalam tubuh kita (hati, ginjal, dsb.) justru bekerja untuk membuang racun pada waktu malam. Mulai sekitar jam 9 malam. Itulah sebabnya pada waktu itu, badan kita sudah harus dalam kondisi santai, sehingga organ tubuh bisa melaksanakan fungsinya.

Hari ini saya coba tidur lebih awal dan bangun lebih pagi, dan hasilnya? Luar biasa! Badan terasa lebih segar, pikiran lebih fresh dan sekarang saya bagikan pengetahuan ini kepada Anda. Ubah jadwal tidur -- cobalah tidur lebih awal dan bangun lebih pagi, berikan kesempatan kepada tubuh Anda untuk pemulihan supaya esok hari aktivitas lancar. Selamat mencoba!

Thursday, January 6, 2011

Gaya Hidup “Bebas” Remaja Masa Kini

Keprihatinan : Gaya Hidup “Bebas” Remaja Masa Kini
(Hedonis, Rokok, Gamer, Narkoba hingga Seks)

Setelah kita memasuki era kehidupan dengan sistem komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi baik melalui media cetak, TV, internet, komik, media ponsel, dan DVD bajakan yang berkeliaran di masyarakat, tentunya memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Setiap fenomena yang ada dan terjadi di dunia, tentunya akan memberikan nilai positif sekaligus negatif. Sangat tergantung pada pola pikir dan landasan hidup pribadi masing-masing.

Setiap individu dari kita akan merasa senang dengan kehadiran produk atau layanan yang lebih canggih dan praktis. Tidak terkecuali teknologi internet yang telah merobohkan batas dunia dan media televisi yang menyajikan hiburan, informasi serta berita aktual. Begitu juga, handphone yang telah membantu komunikasi sesama manusia untuk kapan saja meskipun satu dengan yang lainnya berada di dunia Utara-Selatan atau belahan Timur – Laut.
Teknologi + Kebebasan – Edukasi = Kehancuran

Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif . Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika saja si pengguna memiliki pemahaman/pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara selektif dan tepat guna.

Inilah titik permasalahannya bagi anak dan remaja. Penyaring internal (pemahamam, etika dan sikap) anak dan remaja kita masih sangat rapuh. Di era kompleksitas arus kehidupan saat ini, orang tua (terutama di perkotaan) telah kehilangan daya mendidik dan membangun keluarga bagi anak-anaknya. Hal ini diperparah dengan maraknya “racun-racun” yang diterima oleh anak-anak kita saat ini. Adegan-adegan kekerasan, seksual, mistik, dan hedonisme di media TV, koran dan internet, serta sistem pendidikan sekolah yang gagal membangun karakter anak, telah menyerang anak-anak kita saat ini.

Di sisi lain, rendahnya regulasi dan law inforcement dari pemerintah dan aparaturnya, telah menyebabkan oknum-oknum perusak generasi muda kita “berkembang biak: secara pesat. KKN antara pihak penguasa dengan pengusaha dalam regulasi, publikasi dan distribusi media menyebabkan jutaan pemimpin masa depan Indonesia di ujung kepunahan. Sederet keprihatinan anak dan remaja saat ini seperti kenakalan remaja, pola hidup konsumtif-hedonistik, pergaulan bebas, rokok, narkoba, dan kecanduan game on line hampir menuju budaya “gaya hidup” remaja masa kini.

Teknologi tanpa filtrasi (perlu regulasi agar kebebasan tidak jebol) dan rapuhnya edukasi/karakter manusia mengakibatkan kehancuran bangsa.
Rokok, Narkoba, Seks, dan AIDS

Ditengah berita siswa-siswi berprestasi dalam ajang penelitian, olimpiade sains, seni dan olahraga, anak muda Indonesia saat ini terancam dalam masa chaos. Jutaan remaja kita menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengawatirkan. Lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita.

Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa :

- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
Pengakuan Siswi SMA, Beginikah Remaja Kita?

“Sekarang gue lagi jomblo. Sudah dua tahun putus. Sakit juga! Habis pacaran empat tahun, dan sudah kayak suami-istri. Dulu, tiap kali ketemu, gejolak seks muncul begitu saja. Terus ML (making love) deh. Biasanya kita lakuin kegiatan itu di hotel. Kadang di rumah juga, kalau orang rumah lagi pergi semua. Kalau rumah nggak lagi sepi ya paling cuma berani ciuman dan raba sana-sini. Buat gue, semua itu biasa. Gue nglakuinnya karena merasa yakin doi bakal jadi suami gue. Gue nggak takut dosa. Kan kita sama-sama mau, jadi nggak ada paksaan. Dosa terjadi kan kalau ada paksaaan. Gitu menurut gue! Waktu putus, gue nggak nyesel sudah nglakuin itu, habis, mau gimana lagi! Santai saja! Tentang pendidikan seks, gue nggak pernah terima dari orangtua. Paling dari teman, majalah, buku, atau film”

Itulah penuturan Neila (samaran), pelajar kelas 3 sebuah SMA di Jakarta Timur, yang baru saja menjalani UAN. Tanpa beban, remaja manis bertubuh mungil ini menceritakan pengalamannya. Ia dan sang kekasih tahu harus melakukan apa supaya hubungan seks pranikah itu tidak membuatnya hamil.

Sampai saat ini, Neila yakin orangtuanya sama sekali tidak tahu perilaku putri keduanya itu. ”Gue nggak bakal ceritalah, bisa mati mendadak mereka. Teman malah ada yang tahu, tentu saja yang punya pengalaman sama,” katanya sambil memilin-milin rambutnya.

Menurutnya, ML di kalangan remaja sekarang bukan hal yang terlalu asing lagi. Malah, ada yang sengaja merayu pria dewasa yang bisa ditemui di mal dan tempat umum lain, untuk mendapatkan uang atau barang berharga, seperti telepon seluler model terbaru, jam tangan bermerek, baju, sepatu, tas, dan sebagainya. ”Bukan profesi sih, cuma iseng. Hitung-hitung bisa buat gaya. Mending gue `kan, yang nglakuinnya cuma sama pacar dan bukan demi duit,” sergahnya.
Biarkan atau Bertindak?

Sudah seharusnya kita kembali ke akar budaya bangsa kita. Jauh sebelumnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki nilai akar (root value) budaya yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kesusilaan seperti tertuang dalam falsafah dan nilai Pancasila. Kondisi yang menimpa generasi muda saat ini, harus dibina dan dididik agar mereka menjadi pemimpin yang memiliki moralitas yang tinggi untuk membangun bangsa dan negaranya.

Semua pihak haruslah merasa bertanggung jawab atas kasus ini. Disamping orang tua, peran masyarakat sangatlah penting. Sistem pendidikan kita juga harus diubah. Jangan naikkan anggaran tanpa meningkatkan nilai yang sesungguhnya dari pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya tegas melaksanakan undang-undang, dan para pengusaha, pedagang, dan web internet cobalah berhenti menyebarkan hal-hal yang merusak (karena generasi kita masih rapuh).

Hal-hal yang harusnya dilakukan:
- Pemerintah filtrasi tegas sinetron, film atau iklan yang berisi kekerasan seksual, pergaulan bebas, mistis-religi, kekerasan-religi, ramalan serta judi.

- Menindak tegas para pelanggar UU Perlindungan Anak

- menfilter situs-situs porno di Indonesia. Hingga saat ini saja ada 6 Situs Porno yang Paling Banyak diakses di Indonesia

- Membangun Youth Centre, pusat pendidikan dan kreasi bagi remaja-remaja agar beraktivitas yang positif.

- Secara aktif mengontrol promosi (iklan) dan peredaran rokok.

- Memprioritaskan program pencegahan perdagangan anak, eksploitasi seksual komersial anak, dan narkoba.

- Edukasi pada masyarakat bahwa jangan mengasingkan anak-anak (yang menjadi korban), bantulah mereka untuk keluar dari permasalahan mereka (material maupun moril).

Referensi: (Komnas PA, Media Indonesia, Suara Merdeka, dan Kompas)


Pergaulan Bebas

Pergaulan Bebas

Inilah pembahasan mengenai artikel pergaulan bebas anak muda jaman sekarang, khususnya anak muda yang berada dikehidupan kota-kota besar di Indonesia. Dimana kecenderungan pergaulan para anak muda itu dinilai bermasalah karena sudah banyak menyimpang dari norma-norma ketimuran.



Di dalam masalah anak muda sekarang ini,banyak hal yang sangat di sayangkan dalam pergaulannya.Saya akan menguraikan sebagian besar masalah yang di alami oleh anak muda saat ini.Sebagai contoh ialah : Seks bebas,narkoba,kehidupan malam,aalcohol.Dan saya akan menjelaskan efek dari akibat dari contoh-contoh tersebut.Seperti seks bebas,narkoba,kehidupan malam,alcohol dan akibatnya.

Seks bebas di dalam saat sekarang ini bias di bilang melekat di dalam kehidupran anak muda saat sekarang ini.Seperti yang pernah saya dengar bahwa murid SD (Sekolah Dasar) sudah mulai belajar tentang seks,entah dari media internet maupun majalah-majalah porno.Dan banyak kasus yang di temukan bahwa anak SD pun sudah berani untuk berbuat seks.Dan dari hal tersebut bisa berkembang hingga mereka dewasa.Apa yang seharusnya dilakukan adalah perlunya bimbingan dari orang tua maupun dari pihak sekolah.Tanpa ada bimbingan tersebut hal seks bebas bias sangat rentan sekali.Maka itu di perlukan bantuan dari segala pihak,orang tua maupun pihak sekolah

Narkoba adalah hal yang berkaitan juga dengan hal pertama yang saya bahas di atas,karena rasa keingin tahuan dari anak-anak maupun remaja.Narkoba adalah zat yang sangat berbahaya karena bisa merusak generasi bangsa kita.Dan di perlukan pula bimbingan dari semua pihak.

Kehidupan malam juga merupakan suatu kaitan dengan hal-hal di atas,karena berawal dari seks bebas,yg akhirnya bisa ke narkoba karena sangat mudah di dapat di dalam kehidupan malam,contoh seperti diskotik atau café-café

Alkohol adalah hal sangat rentan menyebabkan hal-hal di atas bisa terjadi,karena dengan alcohol bisa sangat mudah kita berbuat hal negative tanpa berpikir panjang.

Akibat dari semua itu adalah rusaknya generasi bangsa kita,apakah kita mau hal tersebut terjadi di kalangan anak muda kita,tentu saja tidak.Oleh karena itu mari kita bersama untuk menanggulangi hal-hal di atas.Yang intinya saat dari dini kita harus mendapatkan pelajaran tentang memilih jalan dan hal yang benar dan positive.Demikianlah sedikit pembahasan dari saya.Terima kasih

Jeslow it's my style of Live


Template by : kendhin x-template.blogspot.com